Masalah dan kecemasan penduduk Non-Jepang yang tinggal di Jepang selama pandemi COVID-19: survei cross-sectional
abstrak
Latar belakang
Selama COVID-19, Jepang telah mengambil langkah-langkah yang bervariasi dari lockdown nasional hingga karantina yang ditargetkan dan pembatasan jarak sosial dan menyatakan keadaan darurat layanan kesehatan bagi semua penduduk; oleh karena itu, sangat penting untuk memahami implikasi dari pembatasan ini pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat asing di Jepang.
Tujuan
Kami bertujuan untuk mengidentifikasi kecemasan dan masalah kehidupan penduduk non-Jepang yang tinggal di Jepang (terutama di Kota Nagasaki) selama pandemi COVID-19 dalam upaya meluncurkan Situs Web Solusi Masalah termasuk saran atau konsultasi tentang masalah dan kekhawatiran mereka.
Hasil
Kami melakukan survei cross-sectional dan berbasis web menggunakan kuesioner dalam 13 bahasa yang tersedia dari Januari hingga Maret 2021 dari penduduk non-Jepang yang tinggal di Jepang selama pandemi COVID-19 (sedang berlangsung). 359 tanggapan yang valid dikumpulkan. 47,4% peserta tinggal di kota Nagasaki. Lebih dari 25% orang melaporkan komunikasi Jepang sebagai penghalang komunikasi kehidupan sehari-hari mereka. 36,5% dari peserta melaporkan mengalami kesulitan / kesulitan dengan belajar atau di tempat kerja dan 32% dilaporkan merasa didiskriminasi karena menjadi penduduk non-Jepang. Tidak banyak peserta yang melaporkan masalah dengan kehilangan pekerjaan (12,8%), namun, 47,1% melaporkan penurunan stabilitas keuangan keseluruhanrumah tangga mereka. Kesehatan emosional, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan kepuasan seksual secara keseluruhan kurang dari sebelumnya hingga sepertiga dari peserta; namun, mayoritas tetap sama seperti sebelumnya. Orang tua menganggap bahwa kesehatan emosional anak-anak mereka secara keseluruhan paling terpengaruh, yang ditunjukkan oleh 20,0% anak-anak merasa kurang bahagia dan 12,2% anak-anak menderita penurunan kesehatan mental dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19.
Kesimpulan
Selama pandemi COVID-19 (yang sedang berlangsung), penduduk non-Jepang yang tinggal di Jepang terpengaruh dalam banyak aspek kehidupan mereka.
Statistik utama
Sebesar 47,4% peserta bermukim di kota Nagasaki. Tingkat respons tertinggi adalah siswa (58,1%).
Lebih dari 25% orang melaporkan keterampilan bahasa Jepang sebagai penghalang komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Mayoritas (75,8%) responden memperoleh informasi COVID-19 dari TV, koran, majalah, atau internet.
Mengenai informasi yang diinginkan tentang COVID-19 dalam bahasa asli mereka, mayoritas peserta (63,5%) ingin tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami gejala COVID-19.
36,5% dari peserta melaporkan mengalami masalah/kesulitan dengan belajar atau di tempat kerja dan 32% dilaporkan merasa didiskriminasi karena menjadi penduduk non-Jepang.
Sekitar 50% peserta melaporkan terjadinya penurunan pendapatan pribadi dan gangguan komunikasi dengan tetangga atau teman-teman mereka, di lain pihak terjadi peningkatan waktu bermain game atau menghabiskan waktu di telepon seluler atau menonton TV dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk kegiatan fisik atau melakukan olahraga.
Tidak banyak peserta yang melaporkan masalah terkait kehilangan pekerjaan (12,8%), namun, 47,1% melaporkan penurunan stabilitas keuangan dalam rumah tangga mereka.
Kesehatan emosional, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan kepuasan seksual secara keseluruhan menurun dari sebelumnya hingga sepertiga dari peserta; namun, mayoritas tetap sama seperti sebelumnya.
Orang tua menganggap bahwa kesehatan emosional anak-anak mereka secara keseluruhan paling terpengaruh, yang ditunjukkan oleh 20,0% anak-anak merasa kurang bahagia dan 12,2% anak-anak menderita penurunan kesehatan mental dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19.
Ringkasan Data Hasil Survei
1. Distribusi tautan bahasa (Jawaban untuk kuesioner)
Survei ini menyediakan 13 bahasa dalam kuesioner sehingga responden dapat memilih yang paling nyaman.
Temuan kunci
● Hampir setengah dari responden lebih suka menggunakan bahasa Cina atau Korea dalam survei ini.
2. Informasi umum peserta
Temuan kunci
● Mayoritas (90%) peserta berusia 18-44 tahun, dan tingkat respons tertinggi berasal dari siswa (58,1%).
● Hampir setengah (47,4%) responden tinggal di Kota Nagasaki.
● Dua pertiga peserta melaporkan telah tinggal di Jepang setidaknya selama 3 tahun. Mayoritas bisa berbicara bahasa Jepang dengan mahir.
3. Hubungan dengan keluarga
Survei tersebut meminta responden terkait lokasi anggota keluarga lainnya.
Temuan kunci
● Mayoritas responden melaporkan bahwa anggota keluarga lain tinggal di negara asal mereka (83,5%).
● 7,6% responden melaporkan bahwa mereka tidak memiliki anggota keluarga lain
● 8,9% responden melaporkan anggota keluarga mereka yang lain berada di Jepang.
4. Informasi jaringan
Survei ini bertanya kepada responden:
• apakah mereka memiliki jaringan bantuan selama masa COVID-19,
• bagaimana mereka memperoleh informasi tentang COVID-19,
• informasi apa yang ingin mereka dapatkan dalam bahasa ibu.
Temuan kunci
Mayoritas responden (88,4%) dilaporkan memiliki seseorang untuk berbagi masalah.
Ibu adalah orang yang paling sering menjadi tempat berbagi masalah (63,1%). 51,4% peserta melaporkan bahwa mereka berbagai masalah ke teman di negara asal.
75,8% responden mengatakan memperoleh informasi mengenai COVID-19 dari TV, koran, majalah, atau internet. Sumber kedua yang paling populer adalah media sosial (58,7%). Yang ketiga adalah melalui keluarga di negara asal mereka (35,1%).
Banyak responden ingin mengetahui informasi mengenai COVID-19, seperti apa yang harus dilakukan ketika memiliki gejala (5%), hotspot (50,3%), dan apa yang harus dilakukan ketika memiliki penyakit penyerta (47,9%). Juga, informasi terkait bantuan keuangan penting bagi mereka (49,7%).
※Media sosial: Twitter, Facebook, Instagram dll. ※Informasi publik: kunjungan kantor, majalah, situs web
Informasi yang diinginkan tersedia dalam bahasa ibu (n=340)
(beberapa jawaban diperbolehkan)
Informasi terkait COVID-19
Apa yang harus dilakukan jika saya mengalami gejala COVID-19
64%
Apa yang harus dilakukan jika muncul penyakit selain COVID-19 pada periode COVID-19 ini
52%
Di mana hotspot COVID-19 berada
50%
Bantuan keuangan terkait COVID-19
50%
Situasi pengendalian infeksi COVID-19
48%
Informasi umum
Apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana
38%
Apa yang harus dilakukan saat pergi ke rumah sakit/klinik
45%
Cara kembali ke negara asal
31%
Komentar tertentu
- Vaksinasi
- Kriteria untuk pengujian COVID-19 dll.
5. Masalah/kesulitan pribadi
Survei ini bertanya kepada responden tentang masalah baru-baru ini.
Temuan kunci
Lebih dari sepertiga peserta menanggapi bahwa mereka memiliki masalah/kesulitan belajar atau di tempat kerja (36,5%) .
Hampir sepertiga dari mereka melaporkan merasa didiskriminasi karena menjadi penduduk non-Jepang (32,0%).
Hanya beberapa dari peserta yang melaporkan masalah tentang kehilangan pekerjaan (12,8%).
→ Sementara sedikit responden menghadapi masalah besar seperti kekerasan atau pengangguran, lebih dari sepertiga dari mereka mengalami beberapa masalah/kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta membutuhkan informasi terkait masalah/kesulitan kehidupan sehari-hari; oleh karena itu, kami akan mengunggah beberapa informasi tidak hanya tentang COVID-19.
Masalah terkini/saat ini
Merasa lebih aktif secara spiritual/religius (n=344)
34
310
Dilecehkan secara seksual (n=349)
7
342
Mengalami kekerasan dalam rumah tangga di rumah (n=353)
1
352
Kehilangan pekerjaan (n=344)
44
300
Merasa didiskriminasi secara rasial (n=338)
108
203
Mengalami masalah dengan belajar atau bekerja (n=345)
126
129
Memiliki anggota keluarga dengan dugaan infeksi COVID-19 tetapi tidak bisa mendapatkan tes (n =353)
10
343
Memiliki anggota keluarga dengan COVID-19 yang dikonfirmasi (n=356)
14
342
6. Status kesehatan dan keuangan
Survei ini bertanya kepada responden tentang kondisi kesehatan dan masalah keuangan.
Temuan kunci
Kesehatan emosional secara keseluruhan, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan kepuasan seksual menurun dari sebelumnya hingga sepertiga dari peserta; namun, mayoritas tetap sama seperti sebelumnya.
Sebesar 47,1% peserta melaporkan penurunan stabilitas keuangan rumah tangga secara keseluruhan.
→ Hampir setengah responden menghadapi masalah keuangan di bawah pandemi COVID-19; oleh karena itu, peserta membutuhkan informasi terkait dukungan finansial. Kami akan mengunggah beberapa informasi tidak hanya tentang COVID-19, tetapi juga dukungan keuangan.
7. Masalah anak-anak
Survei bertanya kepada responden tentang kondisi kesehatan anak-anak mereka seperti yang dirasakan oleh orang tua.
Temuan kunci
Hanya 15,7% responden yang memiliki 1 anak atau lebih yang tinggal di rumah tangga yang sama.
Kesehatan emosional anak-anak secara keseluruhan seperti yang dirasakan oleh orang tua mereka adalah bahwa 20,0% anak-anak merasa kurang bahagia sementara 12,2% anak-anak menderita penurunan kesehatan mental dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19.
→ Infeksi COVID-19 telah mempengaruhi kesehatan anak-anak, termasuk kesehatan mental, fisik, dan emosional. Kita juga perlu memberikan beberapa informasi yang berguna tentang hal-hal mengenai anak-anak.
Laporan Survei Lengkap
Laporan lengkap tersedia untuk diunduh dalam format PDF.